24 Strategi Refactor Skema GraphQL untuk Proyek Besar
GraphQL telah menjadi standar baru dalam membangun API modern — fleksibel, mudah dikonsumsi, dan powerful. Namun, ketika skema GraphQL kian membesar, tantangan baru muncul: fragmentasi, duplikasi, field yang terlupakan, hingga resolvers yang sulit dirawat. Merombak (refactor) skema GraphQL adalah tugas berat, tapi sangat krusial untuk menjaga performa dan maintainability di proyek besar.
Sebagai seorang engineer yang pernah menghadapi skema GraphQL dengan ratusan tipe dan ribuan baris, berikut saya bagikan 24 strategi refactor skema GraphQL yang sudah terbukti membantu beberapa tim dan organisasi naik level dalam pemeliharaan API.
1. Audit Seluruh Skema
Mulailah dengan memetakan struktur skema saat ini. Gunakan introspection query atau tools seperti GraphQL Voyager untuk visualisasi relasi antar tipe.
Contoh introspection query dengan Apollo:
const { ApolloServer } = require('apollo-server')
const gql = require('graphql-tag')
const typeDefs = gql`
type Query {
users: [User]
}
type User {
id: ID
name: String
email: String
}
`
Diagram relasi sederhana:
erDiagram USER ||--o| QUERY : tersedia
2. Dokumentasikan Perubahan Secara Berkala
Buat file CHANGELOG.md
di dalam repository skema Anda. Setiap perubahan tipe, field, atau resolver harus tercatat — ini menyelamatkan dari kerancuan dan konflik antar tim.
3. Modulasi Skema dalam Folder Terkait
Pisahkan tipe, query, dan mutation berdasarkan domain/fitur, misal folder user
, product
, dll.
Contoh struktur:
├── schema
│ ├── user/
│ │ ├── typeDefs.js
│ │ └── resolvers.js
│ ├── product/
│ │ ├── typeDefs.js
│ │ └── resolvers.js
│ └── index.js
4. Implementasi Federation/Schema Stitching
Pada proyek besar, pertimbangkan membagi skema menjadi subgraph menggunakan Apollo Federation atau GraphQL Schema Stitching.
Keuntungan:
- Setiap tim bisa deploy subgraph tanpa mengganggu tim lain.
- Mengurangi risiko merge conflict skema.
5. Refactor Tipe Berulangkali Digunakan Menjadi Reusable Types
Identifikasi pola duplikasi pada tipe dan gunakan tipe generik.
Sebelum:
type Employee {
id: ID!
name: String!
}
type Manager {
id: ID!
name: String!
}
Sesudah:
type Person {
id: ID!
name: String!
}
6. Gunakan Union & Interface
Jika ada beberapa tipe dengan struktur serupa atau relasi polymorphic, gunakan interface
atau union
.
interface Node {
id: ID!
}
type User implements Node {
id: ID!
email: String!
}
type Product implements Node {
id: ID!
price: Int!
}
7. Refactor Field yang Overfetching
Kurangi field-field tidak penting atau pindahkan detail ke properti nested atau resolver on-demand.
8. Implementasi Deprecation pada Field
GraphQL mendukung deprecated directive / @deprecated(reason: "message") /
. Ini sangat membantu migrasi.
type User {
email: String! @deprecated(reason: "Use contactEmail instead")
contactEmail: String!
}
9. Hindari Query/Mutaion Megamonster
Bagi satu query/mutation super besar menjadi beberapa endpoint yang lebih kecil dan jelas.
10. Bersih-bersih Enum dan Input
Revisi seluruh enum dan InputType
— hapus state/value yang tidak valid dan tidak terpakai.
11. Maksimalkan Scalar Types Custom
Tambahkan Scalar type custom seperti DateTime
, Email
, atau JSON
untuk validasi yang lebih ketat.
scalar Email
type User {
email: Email!
}
12. Sederhanakan Pagination
Adopsi satu pola paginasi, misal Relay Connection, dan singkirkan yang lain untuk konsistensi.
13. Batch Resolver dan DataLoader
Gabungkan akses ke data yang berulang agar efisien (misal, lewat dataloader).
14. Implementasi Field-level Authorization
Tambahkan middleware/logic authorization per field daripada membebani root resolver.
15. Integrasi Automated Schema Linting
Gunakan tools seperti graphql-schema-linter pada CI.
16. Buat Test Suite untuk Skema
Tes basic dan edge cases pada skema, seperti mandatory fields, query invalid, dll.
Contoh Jest test:
it('rejects missing mandatory fields', async () => {
const res = await query({ query: '{ user }' })
expect(res.errors).toBeDefined()
})
17. Refactor Mutation untuk Idempotency
Desain mutation besar agar idempotent jika diperlukan, supaya retry tidak menimbulkan duplikat data.
18. Versikan Skema Secara Berkala
Alih-alih big bang migration, lakukan breaking change pada v2 query field/type.
Skema versioning contoh:
type Query {
getUserV1(id: ID!): UserV1
getUserV2(id: ID!): UserV2
}
19. Hardening Field dengan NonNull
Pastikan field yang tidak boleh null memakai tanda !
.
20. Gunakan Directive untuk Validation
Custom directive (@isEmail
, @length
, dll) memperkaya validasi otomatis di skema.
directive @isEmail on FIELD_DEFINITION
type User {
email: String! @isEmail
}
21. Melakukan Query Usage Analysis
Pantau query mana yang sering dipakai lewat tools analytics seperti Apollo Studio untuk membantu memutuskan field mana yang ingin dihapus/refactor.
22. Standarisasi Penamaan
Gunakan casing dan pola standar dalam field, argumen, dan tipe (camelCase
untuk field, PascalCase
untuk type).
23. Mapping Skema Lama ke Skema Baru
Selalu dokumentasikan mapping (misal dalam tabel Excel/Markdown) untuk membantu migrasi client dan backend.
Field Lama | Field Baru | Keterangan |
---|---|---|
email | contactEmail | Diganti untuk konsistensi |
24. Diagram Alur Deployment Refactor
Alur ideal refactor skema GraphQL:
flowchart TD A(Audit & Documentasi Skema) --> B(Breakdown ke Micro-schema/Module) B --> C(Implementasi Deprecation) C --> D(Migrasi Client ke Field Baru) D --> E(Remove Field/Types Deprecated) E --> F(Test & Deploy)
Penutup
Merombak skema GraphQL besar memang tidak mudah, bahkan seringkali ditakuti karena kompleksitas dan risiko. Namun dengan 24 strategi di atas — mulai dari praktik simple (dokumentasi, linting, penamaan) sampai modularisasi complex (federation, versioning, batching) — proses refactor bisa lebih lancar, minim distrupsi, dan menaikkan kualitas maintainability jangka panjang.
Satu pesan terakhir: refactor skema itu maraton, bukan sprint. Bangunlah fondasinya, biasakan audit secara berkala, dan libatkan semua stakeholder (backend, frontend, SRE/devops, bahkan pebisnis). Semakin matang fondasi skema, semakin kokoh API GraphQL Anda di masa depan.
Referensi & Tools
46 Kompatibilitas dan Evolusi Schema Protobuf
Artikel Terhangat
26 Apa Itu Mutation dan Kapan Digunakan?
07 Jul 2025
48 Custom Options di Protobuf
07 Jul 2025
47 Reserved Fields dan Reserved Numbers
07 Jul 2025
23 Modularisasi File Resolver dan Skema
07 Jul 2025
45 Cara Menggunakan `option` di Protobuf
07 Jul 2025

26 Apa Itu Mutation dan Kapan Digunakan?

48 Custom Options di Protobuf

47 Reserved Fields dan Reserved Numbers

23 Modularisasi File Resolver dan Skema
