tutorial

79 Teknik Optimisasi Skema dan Modularisasi

79 Teknik Optimisasi Skema dan Modularisasi: Panduan Praktis untuk Engineer Modern

Pada era sistem perangkat lunak yang kompleks saat ini, dua aspek mendasar yang kerap dilewatkan saat desain awal adalah optimasi skema data dan modularisasi kode. Padahal, keduanya berdampak langsung pada performa aplikasi, skalabilitas, serta kemudahan maintenance. Dalam artikel ini, saya merangkum 79 teknik optimisasi skema dan modularisasi praktis yang bisa langsung Anda aplikasikan, lengkap dengan contoh kode, simulasi, tabel, serta diagram alur dengan Mermaid untuk mengilustrasikan konsep-konsep pentingnya.


Mengapa Optimisasi Skema dan Modularisasi Penting?

1. Skema Data Optimal

Optimasi skema mempercepat query, memperkecil storage, dan meminimalisasi redundansi data. Contoh: Skema database yang kurang optimal bisa menyebabkan query lambat, data inkonsisten, dan scaling yang sulit.

2. Modularisasi

Modularisasi mengorganisir kode berdasarkan fungsinya sehingga lebih mudah dikembangkan, diuji, dan dipelihara. Dengan modularisasi yang baik, sistem menjadi extensible dan robust.


Teknik Optimisasi Skema Data (1–40)

Tabel 1. Ringkasan Teknik Optimisasi Skema

NoTeknikPenjelasan Singkat
1Normalisasi hingga 3NFMinimalkan redundansi
2Indexing pada kolom pencarianPercepat operasi SELECT
3Denormalisasi terbatasUntuk query reporting
4Partitioning tablePembagian tabel berdasarkan range
5Proper data typePilih tipe data yang optimal
40Dokumentasi skemaMudahkan onboarding/maintenance

Teknik 6–39 bisa Anda lihat di lampiran artikel ini (atau unduh di repo GitHub penulis). Berikut beberapa teknik utama beserta contoh implementasi:

1. Normalisasi

Misal tabel users dengan struktur yang redundant:

CREATE TABLE users (
    id SERIAL PRIMARY KEY,
    name VARCHAR(50),
    city VARCHAR(100),
    province VARCHAR(100)
    -- city dan province sering duplikat
);

Solusi: Normalisasi ke dua tabel terpisah:

CREATE TABLE provinces (
    id SERIAL PRIMARY KEY,
    name VARCHAR(100)
);

CREATE TABLE cities (
    id SERIAL PRIMARY KEY,
    name VARCHAR(100),
    province_id INT REFERENCES provinces(id)
);

CREATE TABLE users (
    id SERIAL PRIMARY KEY,
    name VARCHAR(50),
    city_id INT REFERENCES cities(id)
);

2. Indexing

Tambahkan index pada kolom yang sering dipakai untuk searching/sorting.

CREATE INDEX idx_users_city_id ON users(city_id);

3. Gunakan Enumerasi atau Lookup Table

CREATE TABLE user_status (
    id INT PRIMARY KEY,
    status VARCHAR(20)
);

-- Lalu gunakan di tabel utama
ALTER TABLE users
ADD COLUMN status_id INT REFERENCES user_status(id);

4. Pembatasan Panjang Data

Penggunaan tipe data sesuai kebutuhan, misal VARCHAR(15) untuk nomor telepon.

5. System Denormalization (Read-heavy Table)

Kasus analitik atau reporting bisa menyimpan summary hasil join agar query lebih cepat.

6. Optimasi Foreign Key Constraint

Agar performa insert tidak melambat, index pada kolom foreign key sangat dianjurkan.

CREATE INDEX idx_foreign_key ON child_table(parent_id);

7. Partisi Tabel Berdasarkan Range atau List

CREATE TABLE sales_2024 PARTITION OF sales
    FOR VALUES FROM ('2024-01-01') TO ('2024-12-31');

8. Migrasi Skema secara Bertahap (Zero-Downtime Migration)

Implementasikan skema migrasi dengan feature flag atau shadow table.


Teknik Modularisasi (41–79)

Tabel 2. Ringkasan Teknik Modularisasi

NoTeknikManfaat
41Single Responsibility PrincipleSatu modul = satu tanggung jawab
42Dependency InjectionMudah diuji/unit test
43Memisah domain & infra layerCodebase terorganisir
44Hierarchical module structureStruktur lebih maintainable
79Penamaan konsistenMudah dibaca & dipahami tim

1. Penerapan Single Responsibility Principle (SRP)

Contoh: Pada service payment, jangan satukan logika validasi dan integrasi dengan 3rd party API.

# payment_validation.py
def validate_payment_data(data):
    # validasi data pembayaran
    ...

# payment_gateway.py
def charge_credit_card(data):
    # interaksi ke payment gateway
    ...

2. Dependency Injection

Agar modul bisa diuji lepas tanpa tergantung implementasi nyata.

class OrderService:
    def __init__(self, payment_gateway):
        self.payment_gateway = payment_gateway
    def process_order(self, order):
        return self.payment_gateway.charge(order)

3. Domain Layer vs Infrastructure Layer (Clean Architecture)

Pisahkan objek domain (bisnis) dan adapter ke infra.

/domain
    /order.py  # logika bisnis
/infrastructure
    /payment_gateway_api.py
/app.py   # glue

4. Diagram Alur Modularisasi dengan Mermaid

graph TD
    A[User Request] --> B[Controller]
    B --> C[Domain Service]
    C --> D[Repository/Infra Adapter]
    D --> E[Database/API]

5. Modularisasi Berdasarkan Fitur (Feature-based)

Untuk aplikasi skala besar, gunakan folder per fitur:

/app
    /user
        routes.py
        services.py
        models.py
    /orders
    /products

6. Isolasi Side Effect

Bungkus IO operation di modul tersendiri agar core logic tetap murni.

# core.py
def calculate_invoice(amount, tax):
    return amount + (amount * tax)

# io_layer.py
def save_invoice_to_db(invoice):
    ...

Simulasi: Dampak Modularisasi pada Skala Kodebase

Misal tanpa modularisasi:

  • Satu file berisi 2000+ baris kode
  • Saling manggil fungsi antar bisnis tanpa pattern

Setelah modularisasi:

  • Tiap modul/fungsi < 300 baris
  • Struktur folder terorganisasi, on-boarding engineer baru jadi lebih cepat

Best Practices dan Antipattern yang Harus Dihindari

Do:

  • Pisahkan domain logic dan infra.
  • Pilih teknik skema sesuai kebutuhan (normalisasi vs denormalisasi).
  • Lakukan refactor modularisasi secara berkala, bukan saat darurat saja.

Don’t:

  • “God Object”: Satu modul melakukan segala hal.
  • Hard-coded dependency: Sulit untuk di-test/mock.
  • Sembarang duplikasi tabel untuk “optimasi”: Hasilnya justru data tidak konsisten.

Penutup

Optimisasi skema dan modularisasi bukan sekadar soal gaya codesmithing; ini adalah engine dari kinerja dan ketahanan aplikasi Anda dalam menghadapi kebutuhan jangka panjang. Menerapkan 79 teknik yang saya rangkum di atas bisa mempercepat query, memudahkan scaling, serta memangkas technical debt di masa depan.

Cek repository pendukung di GitHub untuk detail ke-79 teknik beserta checklist dan template implementasinya.

Mari mulai optimasi skema dan modularisasi sejak hari ini. Kode dan arsitektur solid adalah investasi terbaik Anda!

comments powered by Disqus