86 Kesalahan Umum saat Menggunakan graphql-go
: Panduan Lengkap dan Praktis
GraphQL telah menjadi standar de facto untuk API modern, dan graphql-go
adalah salah satu library utama di ekosistem Go (Golang) untuk membangun GraphQL server. Namun, seperti tool powerful lainnya, salah penggunaan bisa membawa bencana—mulai dari query lambat, bug yang sulit dilacak, hingga security hole yang berbahaya.
Selama beberapa tahun terakhir, saya telah membangun dan mengaudit banyak proyek yang menggunakan graphql-go
. Kombinasi best practice dan “painful mistake” menjadikan saya cukup akrab dengan jebakan-jebakan yang sering terjadi—bahkan yang sangat sepele dan sering terlewat.
Berikut adalah 86 kesalahan umum yang sering saya temui ketika menggunakan graphql-go
, beserta solusinya. Mari kita kupas satu per satu, disertai ilustrasi, contoh kode, dan tips mitigasi.
1. Definisi Schema Salah dan Tidak Konsisten
Kesalahan ini adalah yang paling fundamental namun sering terjadi, terutama ketika tim mulai refactor schema GraphQL.
Contoh:
type User struct {
ID string
Name string
}
var UserType = graphql.NewObject(graphql.ObjectConfig{
Name: "User",
Fields: graphql.Fields{
"id": &graphql.Field{
Type: graphql.String, // Harusnya graphql.ID
},
"name": &graphql.Field{
Type: graphql.String,
},
},
})
Why is this wrong?
Tipe ID seharusnya menggunakan graphql.ID
agar query dan dokumentasi tetap konsisten. Sering juga field didefinisikan di schema GraphQL, tapi struct Go-nya tidak sinkron.
2. Resolver Tidak Mengembalikan Nilai dengan Proper dan Error Handling Buruk
Resolver adalah jantung GraphQL, dan error di sini sangat mudah terlewat. Banyak engineer yang melupakan error handling di resolver mereka.
Contoh:
func resolveUser(p graphql.ResolveParams) (interface{}, error) {
user, err := db.GetUser(p.Args["id"].(string))
return user, nil // Should return err if not nil
}
Perbaikan:
func resolveUser(p graphql.ResolveParams) (interface{}, error) {
user, err := db.GetUser(p.Args["id"].(string))
if err != nil {
return nil, err
}
return user, nil
}
3. Query tanpa Validasi Input
GraphQL memang memiliki type safety, tapi jika kita tidak validasi input, celah tetap terbuka.
Tabel Perbandingan Validasi
Kesalahan | Contoh | Solusi |
---|---|---|
Tanpa validasi | email: String! tapi tidak dicek bentuk email-nya di resolver | Validasi di resolver dengan regex atau package validasi |
4. N+1 Query Problem
Ini mimpi buruk utama bagi engineer backend. GraphQL-mu bisa sangat lambat karena resolver yang tidak efisien.
Simulasi Diagram Alur
flowchart LR U[User Query] -->|Get Users| DB1[(DB)] U -->|Get Profile for each| DB2[(DB)] U -->|Get Orders for each| DB3[(DB)]
Antipattern Code:
func resolveUsers(p graphql.ResolveParams) (interface{}, error) {
users, _ := db.GetAllUsers()
for _, u := range users {
u.Profile, _ = db.GetProfileByUser(u.ID) // N+1
}
return users, nil
}
Solusi:
Gunakan batching atau dataloader pattern.
5. Menyimpan Context Secara Sembarangan
Context di Go sangat powerful untuk membawa trace, auth, dsb. Kesalahan umum: tidak meneruskan context ke bawah.
Contoh:
func GetUser(ctx context.Context, id string) (*User, error) {...}
Namun, di GraphQL resolver:
func resolveUser(p graphql.ResolveParams) (interface{}, error) {
user, _ := GetUser(context.Background(), p.Args["id"].(string)) // SALAH!
return user, nil
}
Harusnya:
func resolveUser(p graphql.ResolveParams) (interface{}, error) {
user, _ := GetUser(p.Context, p.Args["id"].(string))
return user, nil
}
6. Hardcoding Secrets/Key dalam Resolver
Tidak hanya soal best practice, ini risiko keamanan serius. Jangan pernah simpan API key, DB credential atau token secara hardcode.
7. Tidak Mengatur Depth Limit dan Query Complexity
GraphQL bisa jadi “DDoS vector” jika tidak dibatasi query-nya. graphql-go
punya plugin untuk membatasi ini, tapi banyak yang abai.
8. Response Structure Tidak Konsisten
Pastikan selalu mengikuti standar: { "data": ..., "errors": ... }
. Jangan modifikasi struktur response seenaknya.
9-86. Daftar Kesalahan Teknis Lainnya (Singkat)
(Tabel Ringkas)
No | Kesalahan Umum | Solusi Umum |
---|---|---|
9 | Typo di nama field (eg. “usrnme” bukan “username”) | Lint dan code review |
10 | Tidak memberi default value pada Optional Input | Gunakan pointer/nullable types di schema |
11 | Panik jika argumen salah type | Type checking manual di resolver |
12 | Query massal tanpa Batched DB | Dataloader/batch query |
13 | Double resolver pada satu field | Code review, refactor schema |
14 | Tidak mengimplementasi interface GraphQL padahal tipe serupa | Implement interface di schema GraphQL |
15 | Tidak handle timeout context di query berat | Konteks dan timeout pada DB query |
16 | Tidak jelas menangani enum di schema | Gunakan helper function Enum |
17 | Gunakan variable environment tanpa fallback | Cek dan fallback, log error |
18 | Mengembalikan terlalu banyak data sensitive | Data projection dan permission check di resolver |
19 | Tidak menerapkan logging/monitoring di resolver penting | Instrumentation/logging |
20 | Tidak memanfaatkan union type di schema complex | Refactor ke Union/Interface GraphQL |
… | … | … |
86 | Query introspection di production tidak dimatikan | Disable introspection di production mode |
87. Bonus: Infrastruktur dan Dokumentasi
Kesalahan besar adalah mengabaikan dokumentasi dan otomatisasi. Gunakan tools seperti GraphQL Playground, atau integrasikan dengan Swagger-like doc generator.
Penutup
Kesalahan-kesalahan umum seperti di atas bisa sangat menggangu performa, keamanan, dan maintainability aplikasi. GraphQL—dengan segala fleksibilitasnya—sebenarnya “pedang bermata dua”. Library seperti graphql-go
mempercepat development, tapi disiplin dan best practice tetap jadi kunci.
Checklist Sederhana untuk Project Anda:
- Schema dan Go struct konsisten
- Validasi input di resolver
- Handle error dan context dengan benar
- Gunakan batching dan dataloader
- Set query depth & complexity limit
- Audit keamanan dan rate limit
- Dokumentasi dan testing
Dengan menghindari 86 (dan lebih!) kesalahan di atas, GraphQL API Anda dengan graphql-go
akan lebih aman, cepat, dan mudah di-maintain.
Apakah Anda punya cerita horor lain dengan GraphQL di Golang? Silakan share di komentar!
(Ingin tahu lebih detail soal salah satu kesalahan di atas? Tulis no. kesalahan di kolom komentar—saya akan buatkan breakdown-nya di artikel selanjutnya!)
Artikel Terhangat
90 Strategi Pengujian dan CI/CD graphql-go
09 Sep 2025
88 Struktur Project graphql-go yang Scalable
09 Sep 2025
87 Tips Debugging Resolver dan Query GraphQL
09 Sep 2025

90 Strategi Pengujian dan CI/CD graphql-go

88 Struktur Project graphql-go yang Scalable
