YAML Konfigurasi
A YAML file digunakan untuk mewakili data. Data konfigurasi kasus di sini adalah perbandingan cepat data sampel dalam tiga format berbeda.
Yang di sebelah kiri adalah XML tempat kami menampilkan daftar server dan informasinya sama dengan datanya
direpresentasikan dalam format Json di tengah dan terakhir dalam format YAML di sebelah kanan.
Contoh Penggunaan YAML
YAML adalah struktur yang merepresentasikan data dari suatu konfigurasi yang dibuat. misalkan konfigurasi suatu server-server dengan detail:
- nama: Server1
- owner: Ihsan
- created: 12122024
- status: active
maka implementasi ke dalam YAML file seperti ini
servers:
- name: Server1
owner: Ihsan
created: 12122024
status: active
Dapat bisa kita lihat bahwa tanda -
ini menandakan array yang memiliki fields name
, owner
, created
dan status
.
Sedangkan jika kita konversikan menjadi JSON dari file YAML tersebut akan seperti ini.
{
"servers":[
{
"name": "Server1",
"owner": "Ihsan",
"created": 12122024,
"status": "active"
}
]
}
Lalu jika kita ingin menambahkan array value saja dari suatu key
maka kita bisa tambahkan misalkan seperti ini.
servers:
- name: Server1
owner: Ihsan
created: 12122024
status: active
labels:
- backend
- services
- apps
dan jika kita konversikan ke dalam file JSON akan seperti dibawah ini.
{
"servers":[
{
"name": "Server1",
"owner": "Ihsan",
"created": 12122024,
"status": "active",
"labels": [
"backend",
"services",
"apps"
]
}
]
}
Untuk mempelajarinya terkait format file YAML sangat mudah hanya saja perlu banyak latihan untuk membuat konfigurasi ini menggunakan file YAML.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari file YAML
- Indentasi dari setiap baris itu menentukan dari suatu object
parent child
-nya. - Jika kita membuat
array
value dari yaml maka itu akan terbaca secara berurutan jika di ubah urutannya maka akan berubah juga urutan eksekusinya. - Jika kita ingin membuat komentar bisa menggunakan tanda
#
diawal baris.
Kenapa kita mempelajari YAML File
Pada konfigurasi kubernetes ini banyak file yang dibuat menggunakan format YAML, sehingga kita perlu hafal dan paham bagaimana mekanisme dan pembuatan format file menggunakan YAML. Sehingga nanti pada saat kita membuat konfigurasi service
kubernetes kita tidak kesusahan untuk mencerna dan memahami konfigurasi atau struktur dari file YAML yang sudah kita buat ini.